Tipe Bos INTUITING
memiliki kecerdasan mengandalkan indera keenamnya dalam mengambil keputusan
yang berarti proyeksi kedepan, menjadikan orang sangat optimis, jangka panjang
dan terkonsep (visioner),
transformasional, suka perubahan, dan kreatif. Kelemahannya adalah
bosenan, lemah dalam eksekusi, pelupa, melangit dan tidak pragmatis, kadang
sudah membayangkan hal-hal negatif
terlebih dahulu.
1. Prinsip pertama untuk menaklukkan setiap BOS
adalah selalu masuk melalui Mesin Kecerdasannya (MK).
v Dia itu suka perubahan, jadi
jangan kaku. Anda harus fleksible. Anda harus siap mengikuti perubahannya,
keterbukaan pikiran adalam modal awal bagi perubahan. Identifikasi setiap ide
perubahan dan fikiran kreatifnya, dari sekian banyak ide perubahan mana yang
menjadi skala prioritas, apabila perubahan itu belum bisa dijangkau oleh
fikiran rekan kerja, sebaiknya didiskusikan
baik-buruknya setiap ide perubahan, minta saran dari rekan kerja,
selanjutnya berikan feedback kepada
atasan anda mengenai saran dan hasil diskusi itu sehingga dia bisa mau berfikir
dengan cara pandang dari sudut yang berbeda. Jika ide atasan anda brilian dan
memberi kontribusi positif dan produktif sebaiknya kita harus apresiasi dan
lakukan rencana dan ide-ide baru itu.
v Dia itu kreatif dan penuh ide.
Jangan patahkan idenya, ikuti permainannya, apresiasi gagasannya. Dia juga suka
tantangan. Jangan minta dia melakukan pekerjaan kecil dan remeh-temeh. Tantang
ide solutifnya, tanyakan apa gambaran besar dan proyeksi kedepan yang dimaui
dari tantangan baru itu. Berikan masukan-masukan negatif dan positif apabila
kita menjalankan tantangan itu.
v Dia itu nggak suka detil. Jangan
sodorkan dia laporan teknis dan detil. Cukup garis besarnya saja, berikan
ilutrasi, data ringkas dan jelaskan apa manfaat informasi teknis itu dan
jelaskan juga apa dampaknya terhadap perusahaan.
v Dia itu menghargai kecerdasan,
maka tampillah seperti orang pintar. Jangan pasang tampang bodoh, perbanyak mengidentifikasi
ide dan kemauannya, pastikan anda sudah siap dengan belajar tentang ide-ide
baru dan tantangan itu, sekalipun harus belajar mulai dari definisi selanjutnya
hingga pada hal-hal yang membuat kita mampu memberikan ide solutif.
v Dia itu bercita rasa tinggi.
Jangan pernah sajikan hasil kerja yg ecek-cek. Sajikan hanya yg berkelas dan
berikan gambaran proyeksi besar bahwa sajian kita mempunyai dampai positif pada
perusahaan.
2. Prinsip kedua adalah bantu si BOS
lakukan apa yang jadi kelemahannya. BANTU si Bos jalankan kelemahannya, bukan
memanfaatkan kelemahannya.
v Dia lemah dalam eksekusi, maka
bantu dia untuk menindaklanjuti semua idenya hingga tuntas dengan terlebih
dahulu memberi alasan yang cerdas kenapa kita harus mengeksekusi pilihan itu.
v Dia itu pelupa, maka bantu dia
mengingat hal-hal penting di pekerjaannya. Bantu dengan catatan-catatan penting
terjadwal dan tinjau ulang perintahnya sendiri siapa tahu ide penting satu
bertolak belakang dengan ide yang lainnya dan beri masukan positif.
v Dia itu melangit dan tidak
pragmatis, maka bantu dia mengoperasionalkan ide-ide hebatnya.
v Dia itu bosenan. Jangan usul yang
itu-itu saja. Beranilah untuk mencoba hal-hal baru dan pastikan menjual ide-ide
baru sebagai alternatif, tetapi pastikan ide itu positif dan produktif.
v
Kadang
dia itu cenderung membayangkan bayangan negatif dulu sebelum menyerap ide dari
luar, sehingga sebaiknya jika anda punya ide pastika sudah punya konsep yang
jelas, jelaskan maksud dan tujuannya, kenapa harus mengambil langkah itu, jelaskan
juga manfaat jangka panjang dan resiko yang akan ditimbulkan
No comments:
Post a Comment